Photobucket

Jumat, 03 Juni 2011

Kebenaran Hadist Ini

 Pertanyaan :
Apakah Hadist ini shahih ?

uwaid bin Sa'id Al-Hadatsany berkata, kami diberitahu Ali bin Mushir, dari Au Yahya Al-Qattat, dari Mujahid, dari Ibnu 'Abbas radhiyAllahu 'anhuma, dari Nabi shallAllahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,"Barangsiapa jatuh cinta, lalu menyembunyikan cinta, menahan diri, bersabar lalu meninggal dunia, maka dia mati syahid."
 
Jawaban :

أخبرنا أبو بكر أحمد بن علي الحافظ قال: حدثنا أبو الحسن علي بن أيوب القمي قال: حدثنا محمد بن عمران قال: حدثني محمد بن مخزوم قال: حدثني الحسن بن علي الأشناني وأحمد بن محمد بن مسروق قالا: حدثنا سويد بن سعيد قال: حدثنا علي بن مسهر عن أبي يحيى القتات عن مجاهد عن ابن عباس قال: قال رسول الله، صلى الله عليه وسلم: من عشق فظفر فعف فمات مات شهيداً
hadis beserta susunan sanadnya adalah sebagai berikut :

aku diberitahu abu bakr ahmad bin 'ali al-hafidz, berkata : menceritakan kepadaku abu al-hasan 'ali bin ayyub, berkata : menceritakan padaku muhamad bin 'imran, berkata : menceritakan padaku yahya bin makhzum, berkata : menceritakan padaku hasan bin 'ali al-asynani dan ahmad bin muhamad bin masruq, keduanya berkata : menceritakan padaku suwaid bin sa'id, berkata : menceritakan padaku 'ali bin mushir dari abi yahya al-qathtat dari mujahid dari ibn 'abbas : barang siapa sedang rindu ( cinta ), lalu menyembunyikannya , menahan diri kemudian dia mati, maka meninggal dalam keadan syahid.

yang jadi masalah disini adalah pada rawi suwaid bin sa'id.

diantara yang mengatakan maudhu' adalah syekh albani  dalam dha'if al-jami' al-shaghir :

الحديث : 12472 - من عشق فعف ثم مات مات شهيدا( خط ) عن عائشة . قال الشيخ الألباني : ( موضوع ) انظر حديث رقم : 5697 في ضعيف الجامع

hadis nomor 12472 ; ( al-hadis )...dari 'aisyah. berkata syekh albani : maudhu' ( palsu ). lihatlah hadis nomor 5697 dalam dha'if al-jami' al-saghir
tapi syekh sayyid ahmad bin shiddiq al-ghummary dalam juz dar' hadis man 'asyaqa fa 'affa : mengatakan bahwa hadis ini shahih. yang diikuti oleh ulama dan muhaddis setelahnya

dalam asna al-mathalib dikatakan :

فيه سويد بن سعد أنكره ابن معين وغيره

didalamnya ada suwaid bin sa'id yang diingkari oleh ibnu ma'in

dalam al-manar almunif :

وحديث من عشق فعف فكتم فمات فهو شهيد موضوع على رسول الله

hadis nomor 321 :.... (al-hadis )....pendustaan atas nama nabi

tapi hal ini diinkari dalam al-maqashid al-hasanah hadis nomor 1153 :

حديث ( من عشق فعف وكتم فمات مات شهيدا )
الخطيب في ترجمة محمد بن داود بن علي الأصبهاني من تاريخه من طريق نفطويه عن محمد المذكور عن أبيه إمام مذهب الظاهر عن سويد بن سعيد عن علي بن مسهر عن أبي يحيى القتات عن مجاهد عن ابن عباس به مرفوعا بلفظ ( فهو شهيد )

hadis ( man....ila akhirihi ) (dari sanad diatas ) marfu' dg lafadz "fahua syahid"

begitu juga hadis ini diriwayatkan oleh abu ja'far al-siraj dari hadis hasan bin 'ali al-asynani dan ahmad bin muhamad bin masruq, keduanya dari suwaid ( dg lafadz yang sudah disebutkan diatas )

muncul redaksi lain dari al-maqashid al-hasanah :

بل عند الديلمي بلا سند عن أبي سعيد مرفوعا ( العشق من غير ريبة كفارة للذنوب )

menurut dailumi ( ketika ) disebutkan tanpa sanad dari abi sa'id statusnya marfu'.. marfu' artinya sampai ke nabi SAW

suwaid bin sa'id juga sudah mendapat legalitas untuk riwayatnya dari ahmad bin hanbal. artinya ahmad bin hanbal yang seorang muhaddis besar masih menganggap riwayatnya.

 قال الحسن الميموني : سأل رجل أبا عبد الله ، يعني : أحمد ، عن سويد ، فقال : ما علمت إلا خيرا

berkata al-hasan almaimuny, bertanya tentang suwaid pada laki-laki yang jadi ayahnya 'abdullah yaitu ahmad, kemudian berkata : saya tidak mengenalnya kecuali kebaikan

walhasil..walaupun ada sebagian ulama yang menghukumi hadis diatas maudhu', tapi ada juga yang menghukumi shahih. pangkal masalah ada pada suwaid bin sa'id yang diperselisihkan hapalannya, kejujurannya dll. tapi disamping ada yang mempermasalahkan, toh masih ada yang menganggapnya tsiqqah seperti ahmad bin hanbal dan muhaddis maghriby syekh shiddiq al-ghummary.

Pertanyaan :
Kita tahu perawi cacat dari mana ?
Apakah ada kitab yang bernama Mustolah hadist ?

Jawaban :
Dari kitab takhrij..khan ilmu hadis ada dua. hadis riwayah dan dirayah. ilmu riwayah itu cuma sebatas isi hadis dan kandungannya saja. kalau dirayah didalamnya dibahas tentang sanad, matan, jarh watta'dil dll, yang berfungsi untuk mengetahui status hadis itu shahih atau palsu atau hasan atau yang lain. nah kitab2 tentang takhrij hadis ini bagian dari ilmu hadis dirayah. ilmu hadis dirayah untuk sekarang lebih dikenal dg ilmu musthalah hadis. orang yang mempopulerkan ilmu ini namanya alqadhi abu muhamad al-ramahurmuzy dg kitabnya al-muhaddis alfashil baina al-rawi wa al-wa'y.

musthalah hadis itu fan ilmu. nama kitabnya ya tidak hanya sebatas musthalah hadis saja, seperti punya imam suyuthi tadriburrawi fi taqribinnawawi, muqaddimah ibnu shalah dll. kalau contoh kitab takhrij seperti al-maudhu'at milik ibnu jauzi, almaqashid al-hasanah, nasburrayah dll...


Pertanyaan :
Apa yang membuat hal tersebut menjadi istimewa sehingga jika yang bersangkutan menahan diri (terhadap dorongan isyiq tersebut) kemudian dia mati, maka meninggal dalam keadaan syahid ?

Jawaban :
Jika kita melihat pada makna khusus hadis, kita harus tahu apa pengertian 'isyq..

الإفراط في المحبة بحيث يستولي المعشوق على قلب العاشق حتى لا يكاد يخلو من تخيله و الفكر فيه

بحيث لا يغيب عن خاطره و ذهنه


'isyq adalah sikap berlebihan dalam mahabbah ( cinta ) yang menjadikan orang yang dirindukan senantiasa ada di hati orang yang merindu sampai hampir2 hatinya selalu berpikir orang yang dirindukan

dari sini kita tahu bahwa tingkatan 'isyq lebih hebat dan dahsyat dari sekedar mahabbah. dalam kitab dzammul hawa, ibnu al-jauzi menjelaskan tingkatan-tingkatan itu sebagai berikut :

pandangan mata atau berita yang didengar bila melahirkan rasa senang diungkapkan dg kata 'aliqa ( علق )

apabila melebih sehingga terbetik keinginan untuk mendekat dinamakan mailun ( ميل )

dan apabila ada keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk menguasainya maka ia dinamakan mawaddah ( مودة )

kemudian tingkat berikutnya mahabbah ( محبة ), dilanjutkan dg khullah ( خلة ), lalu al-shababah ( الصبابة ), kemudian al-hawa ( الهوى )....

Nah setelah melalui ini semua, baru sampai pada tingkatan Al-'isyq (  العشق ), yaitu bila seseorang bersedia berkorban untuk membahayakan dirinya demi kekasihnya, ataua dg kata lain, perasaan dihati sudah penuh sehingga tidak ada tempat untuk yang lain

ibnu qayyim al-jauziah menggambarkan sifat orang yang terkena al-'isyq dalam kitabnya al-da' wa al-dawa' sebagai berikut :


فعند ذلك تشتغل النفس عن استخدام القوة البدنية و النفسية فتتعطل هذه القوي فيحدث بتعطيلها الكثير من آفات البدن و الروح ما يعز دواؤه و يتعذرفتتغير أفعاله و صفاته و مقاصده


yaitu ( saat orang terkena 'isyq ) selalu menggunakan kekuatan badan dan jiwa ( karena selalu berpikir dg yang dirindukan ) sehingga kekuatan itu mulai hilang, dan karena penggunaan yang berlebihan itu datanglah penyakit badan dan jiwa, sehingga perbuatannya jadi berubah, sifatnya jadi berubah, dan tujuannya

berkata ibnu hazm al-andalusy tentang bahaya al-isyq :

للعشق أضرار كثيرة تصيب الفرد و بالتالي تمتد آثارها على الأسرة و المجتمع و من هذه الأضرار :

• الاشتغال بحب المخلوق و ذكره عن حب الرب و ذكره

• الاشتغال عن مصالح دينه و دنيا

• آفات الدنيا أسرع إلى الوصول إلى العشاق فأبعد القلوب عن الله قلوب العاشقين

• إذا تمكن من القلب و استحكم و قوى سلطانه أفسد الذهن و أحدث الوساوس و ربما ألحق صاحبه بالمجانين ( مثل مجنون ليلى )

• يفسد الحواس معنويا فيرى القبيح حسنا


orang yang 'isyq mempunyai bahaya yang sangat banyak, bahkan bahayanya itu bisa sampai melebar pada keluarga dan masyarakat, diantara bahayanya adalah :

1) hati sibuk dg makhluk dan sehingga mengenyampinkan cinta dan dzikir pada allah

2) mengindahkan maslahat dunia dan akhirat

3) penyakit dunia lebih cepat sampai pada orang yang terkena 'isyqn sehingga menjauhkan dzikir pada allah

4) jika hati mampu menghalau penyakit ini ( al'isyq ), kadangkala akan merusak hati dan mengakibatkan waswas, bahkan menyebabkan gila. seperti kegilaan laila majnun.

5) merusak indra ma'nawi. sehingga melihat yang jelek jadi baik


Karena bgitu hebatnya penyakit 'isyq ini, sampai-sampai para ulama menyebut bahwa 'isyq ini obatnya sangat sulit terkecuali memang si penderita benar2 berazam untuk sembuh.

Oleh karena itu, sangat pantas jika nabi SAW menjanjikan syahid bagi yang terkena penyakit ini dan bisa menahannya.

*******************************************************************************
Sebagai tambahan pemaknaannya menggunakan dzauq, tidak serta merta secara harfiah, contohnya :
misalkan dzafara : memenangkan...nah, memenangkan rasa rindu itu bagaimana ? semua ulama sepakat bahwa memenangkan rasa rindu itu ya dg bersabar.

misalkan dzafara 'alalhubb : dia mengalahkan/memenagkan perasaan cinta itu. disini bisa kita maknai : orang yang menahan cinta pada seorang perempuan, sampai tiba saatnya menikah

misalkan dzafara 'alal imtihan ; dia memenangkan ujian. bisa dimaknai : dia mendapat nilai bagus. menang disini artinya dia bisa mengerjakan khan ?

misalkan lagi : dzafara 'alal faqr : dia memenagkan kefaqiran. bisa diartikan : dia menjadi kaya

[[ dirangkum dari berbagai sumber ]]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Website templatesFree Flash TemplatesFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates